JAKARTA – Pemerintah di bawah komando Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmen nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satu wujudnya adalah penyaluran bantuan pangan beras untuk alokasi Juni dan Juli 2025 melalui Perum Bulog, yang digencarkan demi menopang ekonomi keluarga berpenghasilan rendah.
Sebanyak 20 kilogram beras berkualitas baik telah digelontorkan kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. Total target penyaluran mencapai 365 ribu ton, dan menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/National Food Agency), Arief Prasetyo Adi, lebih dari 90 persen bantuan telah tersalurkan.
“Jadi 365 ribu ton, per hari ini sudah lebih dari 90 persen diguyur ke masyarakat. Masyarakat yang masuk kelompok desil 1 sampai 7, sekarang punya beras,” ujar Arief dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Arief menambahkan bahwa suasana masyarakat kini lebih tenang karena masing-masing keluarga penerima manfaat telah menerima 20 kilogram beras.
“Alhamdulillah relatif tenang. Ke depan pemerintah bersama Bulog akan terus mengeskalasi, terutama ke wilayah-wilayah Indonesia Timur,” lanjutnya.
Distribusi dan Tantangan Wilayah
Per 13 Agustus, Bapanas mencatat bahwa Bulog telah mendistribusikan 333,4 ribu ton atau 91,2 persen dari target. Namun, beberapa provinsi masih menghadapi tantangan geografis yang menyebabkan realisasi di bawah 50 persen, seperti:
Provinsi | Realisasi (%) |
---|---|
Maluku Utara | 37,85% |
Papua Pegunungan | 34,45% |
Papua Tengah | 5,85% |
Papua Selatan | 0,75% |
Harga Beras Mulai Turun
Panel Harga Pangan Bapanas menunjukkan bahwa harga beras medium mulai mengalami penurunan dalam sepekan terakhir:
Zona | Harga Sebelumnya | Harga Terbaru | Penurunan (%) |
---|---|---|---|
1 | Rp13.930/kg | Rp13.925/kg | -0,04% |
2 | Rp14.645/kg | Rp14.616/kg | -0,20% |
3 | Rp17.209/kg | Rp17.170/kg | -0,23% |
Arief menjelaskan bahwa fungsi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) adalah untuk intervensi harga melalui berbagai program seperti bantuan pangan, SPHP beras, dan Gerakan Pangan Murah.
“Hari ini beras pemerintah ada 3,9 juta ton, sehingga disalurkan untuk gandoli supaya harga beras turun, tapi harga gabah petani tetap di atas Rp6.500,” bebernya.
Percepatan SPHP dan Operasi Pasar
Untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) periode Juli–Desember, per 14 Agustus telah tersalur 26,3 ribu ton. Pemerintah dan Bulog terus meningkatkan realisasi harian, yang kini sudah mendekati 3–4 ribu ton per hari, naik signifikan dari sebelumnya di bawah 2 ribu ton.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, turut mendorong percepatan distribusi SPHP ke pasar-pasar.
“Kami pastikan stok beras aman. Bulog melaporkan masih ada 3,9 juta ton stok beras. Jadi, masyarakat, publik, tidak usah khawatir,” tegas Zulhas.
“Kalau bisa 10 ribu ton satu hari, sehingga satu bulan bisa 300 ribu ton. Pasar harus menjadi tempat utama penyaluran SPHP,” pintanya.