Sukabumimubarokah.id,- Jakarta, 24 Juni 2025 — Melalui unggahan di akun media sosial resminya pada Selasa, 24 Juni 2025, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membagikan pandangannya yang kuat mengenai urgensi pendekatan baru dalam pembangunan kota di tengah krisis iklim global.
Pernyataan tersebut merujuk pada pidato AHY dalam sesi tematik “Housing and Urban Agenda” pada BRICS Urbanization Forum yang diselenggarakan pada 23 Juni. Dalam forum tersebut, ia menekankan bahwa strategi pembangunan kota tidak bisa berhenti pada infrastruktur yang berkelanjutan semata, melainkan harus dibarengi dengan penciptaan peluang—dan menurutnya, sektor perumahan adalah investasi strategis untuk membuka peluang tersebut.
Agus Yudhoyono menyampaikan tiga poin utama:
- Perumahan sebagai garda depan adaptasi iklim. Dengan lebih dari 7 juta rumah terdampak bencana dalam satu dekade terakhir—80% di antaranya akibat banjir—beliau menegaskan pentingnya membangun rumah yang tahan bencana, terhubung dengan akses pekerjaan dan layanan, serta dikembangkan berbasis transit-oriented development.
- Keadilan sosial dalam pembiayaan iklim. AHY menggarisbawahi bahwa kelompok paling rentan terhadap perubahan iklim justru kerap tidak terjangkau oleh sistem pembiayaan perumahan formal. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan platform kolaboratif yang mendukung retrofit hijau, pemanfaatan material lokal yang tangguh, serta memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Penguatan kolaborasi multilateral. Ia menyebutkan keberhasilan sejumlah program, termasuk KOTAKU yang didukung oleh World Bank, sebagai bukti nyata bahwa solusi kolaboratif mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban. Dalam semangat ini, AHY mengajak kemitraan lebih luas, termasuk dengan New Development Bank dari BRICS, guna memperkuat praktik baik melalui pembiayaan, digitalisasi, dan harmonisasi standar global.
Dalam penutup pernyataannya, Agus Yudhoyono menegaskan bahwa “perumahan bukan hanya soal tempat tinggal, tapi menjadi titik awal dari ketahanan kota, inklusi sosial, dan pertumbuhan yang berkeadilan.” Ia juga menekankan kesiapan Indonesia untuk berbagi pengalaman dan membangun kolaborasi lintas negara BRICS demi menciptakan kota-kota yang tangguh dan berkelanjutan.