BOGOR — Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Desa Tugujaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, menunjukkan geliat kemajuan yang signifikan. Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) telah diimplementasikan secara optimal, mendorong pertumbuhan di sektor infrastruktur, ekonomi, dan sumber daya manusia.
Serangkaian proyek ambisius telah diluncurkan, mulai dari pembangunan jalan lingkungan, fasilitas umum, hingga penguatan kapasitas masyarakat. Kepala Desa Tugujaya, Mochamad Rifqi Abdillah, S.Pd, menegaskan bahwa infrastruktur menjadi fondasi utama dalam mendukung aktivitas warga.
“Infrastruktur merupakan segala jenis fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat umum, guna mendukung berbagai aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya,” ujar Rifqi pada awak media , 6/9/2025.
Lebih lanjut, Rifqi menjelaskan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada fisik semata, tetapi juga menyentuh aspek non-fisik yang menunjang ekonomi berkelanjutan. “Semua fasilitas, baik fisik maupun non-fisik, dibangun untuk memenuhi keperluan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi berkelanjutan,” tambahnya.
Seni Lokal dan Kepemudaan: Pemberdayaan yang Berakar
Tak hanya infrastruktur, Desa Tugujaya juga aktif menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Konsep ini berpusat pada pembangunan kemandirian dan partisipasi aktif warga, khususnya dalam peningkatan kapasitas individu dan kelompok.
“Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang berpusat pada masyarakat. Kami sedang menjalankan ini secara bertahap, agar masyarakat mampu membangun kemandirian dan berpartisipasi aktif,” tutur Rifqi.
Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kualitas hidup, mendorong kemandirian ekonomi, serta memperkuat kemampuan warga dalam menyelesaikan persoalan secara mandiri. Selain itu, kegiatan seni khas daerah dan kepemudaan turut digalakkan sebagai ruang ekspresi dan pembentukan karakter generasi muda.
Transparansi dan Akuntabilitas: Pilar Kemajuan Desa
Dalam pelaksanaan program, Pemerintah Desa Tugujaya menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Keterlibatan berbagai pihak dalam pengelolaan keuangan dan program pembangunan dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
Aspek-aspek pemberdayaan ini diyakini mampu menciptakan suasana yang memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan penyediaan input dan pembukaan peluang nyata, masyarakat menjadi lebih berdaya dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Hasil pemberdayaan harus mampu diimplementasikan oleh masyarakat untuk jangka panjang. Semua ini adalah rangkaian menuju Desa Tugujaya yang lebih baik dan maju,” pungkas Rifqi.
Dengan semangat kolaborasi dan visi pembangunan yang menyentuh akar kehidupan warga, Desa Tugujaya terus melangkah sebagai contoh desa berkemajuan di Kabupaten Bogor.