Sukabumi — Di sebuah sudut kampung yang tenang di Cihelang Tonggoh Kecamatan Cibadak, di mana angin berembus membawa harapan dan suara anak-anak bermain layangan, Bupati Sukabumi H. Asep Japar melangkah dengan semangat Mubarokah menuju kediaman Mang Ujang, seorang pengrajin lang layangan yang hidup dalam keterbatasan fisik penyandang disabilitas namun tak pernah kehilangan semangat.
Mang Ujang, lelaki sederhana yang tak bisa berjalan, tetap tegak dalam semangatnya. Dengan tangan yang terlatih dan hati yang sabar, ia menyerut bambu satu per satu, membentuk arpuh—kerangka layangan yang akan menari di langit. Semua dilakukan secara manual, tanpa mesin, hanya dengan ketekunan dan cinta pada tradisi.
Kedatangan Asep Japar bukan sekadar kunjungan, melainkan penghormatan. Ia duduk berhadapan dengan Mang Ujang, menyentuh bambu kecil, mencoba menyerut seperti yang dilakukan sang pengrajin. Dalam momen itu, tak ada protokol, tak ada jarak. Hanya dua insan yang saling menghargai kerja keras dan keikhlasan.
“Ujang mah hebat, semangat,” ucap Asep Japar, penuh kekaguman.
Mang Ujang, yang tak menyangka akan didatangi langsung oleh pemimpin daerahnya, berkali-kali mengucapkan syukur.
“Alhamdulillah… Alhamdulillah…,” lirihnya, penuh haru.
Asep Japar menekankan bahwa yang terpenting bukan besar kecilnya usaha, melainkan kehalalan dan ketulusan dalam bekerja. Ia merasa bangga, bukan karena Mang Ujang menghasilkan layangan indah, tetapi karena ia tak pernah mengeluh, terus berusaha, dan tetap berkarya di tengah keterbatasan.
“Yang penting halal,” tegas sang bupati, disambut anggukan tulus dari Mang Ujang.
Di antara serutan bambu dan senyum yang tak dibuat-buat, keduanya saling mengangkat tangan, bertos. Sebuah gestur sederhana yang menyiratkan makna mendalam: tak ada sekat antara pemimpin dan rakyat. Seolah Asep Japar ingin berkata, di hadapan Tuhan, semua sama.
Kunjungan itu bukan hanya tentang layangan, tetapi tentang martabat. Tentang bagaimana Sukabumi terus melangkah Maju dan Unggul, bukan hanya lewat pembangunan fisik, tetapi lewat penghormatan terhadap kerja keras, budaya, dan keberkahan hidup rakyatnya.