Sukabumimubarokah.id, — Insiden pembubaran kegiatan retret pelajar Kristen diduga oleh sekelompok massa di Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (27/6/2025), mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi VII Fraksi Demokrat DPR RI, Iman Adinugraha, yang menyampaikan keprihatinannya atas tindakan yang dinilai mengganggu prinsip toleransi dan kebebasan beragama.
Kegiatan keagamaan yang diikuti para pelajar itu diduga dibubarkan secara paksa dan disertai dugaan perusakan bangunan, sehingga memicu sorotan luas masyarakat. Pasca kejadian, pihak Kepolisian Resort Sukabumi telah menetapkan tujuh orang tersangka.
“Saya prihatin dengan kejadian tersebut. Di era keterbukaan dan kemajemukan, masih ada masyarakat yang memaksakan keyakinan dengan cara-cara tidak baik seperti itu, mengedepankan emosi dalam menyikapi sebuah persoalan,” ujar Iman, Kamis (3/7/2025).
Ia sangat menyayangkan jika anak-anak bangsa yang masih remaja harus mengalami intimidasi dalam menjalankan keyakinan mereka di negara sendiri.
“Kejadian semacam ini seharusnya tidak lagi terjadi di Kabupaten Sukabumi maupun daerah lain di Indonesia,” tambahnya.
Iman menegaskan bahwa kebebasan beragama dan berkeyakinan telah dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, sehingga jika ada kesalahpahaman, semestinya diselesaikan secara bijak dan bermoral.
“Intoleransi seperti ini adalah buih-buih yang harus dijauhkan dari masyarakat kita. Kita sebagai bangsa sudah sepakat menjunjung falsafah Pancasila yang mengandung nilai kebhinekaan dan toleransi antarumat beragama,” tegasnya.
Sebagai bagian dari penanganan pascakejadian, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) melalui Staf Khusus Menteri HAM, Thomas Harming Suwarta, mengusulkan penangguhan penahanan bagi 7 tersangka. Usulan ini merupakan hasil dari rapat koordinasi lintas lembaga dan tokoh lintas agama di Pendopo Sukabumi.
“Kita menangkap pesan yang sama untuk komitmen menjaga perdamaian dan persatuan. Ini sesuatu yang sangat positif,” ujar Thomas.
Menutup tanggapannya, Iman Adinugraha menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan koordinatif dari pemerintah daerah, kepolisian, dan Kementerian HAM.
“Penanganan yang cepat dan bijak sangat penting untuk menjaga keharmonisan masyarakat,” tutupnya.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya memperkuat nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, selaras dengan cita-cita Sukabumi Mubarokah: daerah yang damai, terbuka, dan menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam bingkai keberagaman.