Palabuhanratu, Sukabumi — Malam yang seharusnya tenang berubah menjadi kepanikan di Kampung Pasawahan, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Kamis dini hari (28/8/2025), suara teriakan minta tolong membelah sunyi. Kobaran api tiba-tiba melahap lantai dua bangunan Yayasan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), meninggalkan jejak hangus di tempat yang selama ini menjadi ruang dakwah dan pembinaan umat.
Asap pertama kali terlihat sekitar pukul 02.00 WIB. Percikan dari kabel listrik di dekat gudang lantai dua berubah menjadi kobaran besar. Penghuni berlarian keluar rumah, menyelamatkan diri dan barang seadanya.
Lisna (17), salah satu penghuni, menuturkan detik-detik saat api mulai menjalar:
“Awalnya cuma ada percikan di kabel, saya masih di kamar. Pas dicek lagi, jam dua lewat api sudah membesar di gudang lantai dua.”
Dalam kepanikan, seorang warga sempat terluka saat mencoba menyiram api dengan air seadanya.
“Alhamdulillah gak ada korban jiwa, cuma ada bapak-bapak yang kena api di bagian tangan pas lagi nyiram,” tambah Lisna.
Sutardi (53), warga lain yang turut membantu evakuasi, mengaku awalnya hanya mencium bau asap tanpa melihat tanda-tanda kebakaran.
“Saya kira cuma bau biasa, dicek ke dapur aman. Pas balik ke dalam, orang-orang teriak ada api. Saya langsung bantu selamatkan baju-baju di karung, jangan sampai melepuh.”
Mobil pemadam kebakaran dari Pos Damkar Palabuhanratu tiba tepat waktu. Dalam 15 menit, api berhasil dijinakkan. Wadan Pos Damkar Wilayah I Palabuhanratu, Wawan, membenarkan kejadian tersebut:
“Laporan masuk jam 03.25 WIB, kami langsung meluncur. Bagian yang terbakar itu gudang di lantai dua Yayasan LDII. Api bisa dikendalikan cepat, tapi memang ada satu korban luka ringan. Besok tim akan cek ulang kondisi bangunan.”
Meski bangunan terbakar, semangat warga tak ikut padam. Gotong royong, kepedulian, dan refleksi spiritual langsung menyelimuti suasana. Dalam semangat Sukabumi Mubarokah, musibah ini bukan akhir, melainkan awal dari pembenahan yang lebih berkah.
Yayasan LDII, sebagai lembaga dakwah, diyakini akan bangkit kembali dengan semangat yang lebih kuat. Karena dalam setiap ujian, ada hikmah. Dan dalam setiap kobaran, ada cahaya yang menuntun menuju pembangunan yang lebih unggul, berbudaya, dan penuh keberkahan.
