Jakarta, “Desa bukan sekadar wilayah administratif. Desa adalah tempat memperkuat silaturahmi, menumbuhkan kepedulian, dan membangun rasa saling memiliki. Jika ruh kebangsaan ini terjaga dan dirawat, maka desa akan menjadi pusat kemajuan yang berdampak hingga ke tingkat nasional,” ujar C. Andi Rusmawan, S.IP, Kepala Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, di Aula Kantor Kementerian Desa, Jakarta, Senin 25 Agustus 2025, melalui pesan Whatsaapnya.
Dalam forum strategis yang dihadiri oleh Menteri Desa, Wakil Menteri Dalam Negeri, Menteri Transmigrasi, serta perwakilan APDESI dari seluruh Indonesia, Andi Rusmawan tampil sebagai salah satu suara yang membawa semangat reformasi desa berbasis nilai-nilai spiri, sosial, dan kebangsaan.
“Kami di Sukabumi percaya bahwa kemajuan desa adalah fondasi kemajuan bangsa. Maka kami berharap, dari Sukamantri hingga pelosok Indonesia, semangat gotong royong dan kepemimpinan yang berjiwa melayani harus menjadi ruh utama pembangunan,” tambahnya.
Acara ini menjadi ruang strategis untuk menyatukan visi antara pemerintah pusat dan desa-desa di seluruh Indonesia. Andi, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kapasitas desa melalui digitalisasi, peningkatan dana desa, dan penguatan peran kepala desa sebagai ujung tombak pembangunan harus terus direalisasikan dan dipandu.
dirinya juga menyampaikan pentingnya sinergi antara desa dan pemerintah daerah, serta perlunya reformasi birokrasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat desa. selain itu, dirinya juga menekankan peran desa dalam menyerap dan mengintegrasikan program transmigrasi berbasis potensi lokal dan kearifan budaya.
Kehadiran perwakilan APDESI dari berbagai provinsi memperkuat semangat kolaborasi lintas wilayah. Forum ini bukan hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menjadi titik tolak gerakan nasional untuk menjadikan desa sebagai pusat inovasi, spirit, dan solidaritas sosial.
Sukabumi Mubarokah: Dari Lokal Menuju Nasional
Andi Rusmawan menegaskan bahwa Sukabumi Mubarokah bukan sekadar slogan, melainkan visi hidup yang menggabungkan semnagat/spirit, keadilan sosial, dan efektivitas birokrasi. Ia mengajak seluruh kepala desa untuk tidak hanya menjadi administrator, tetapi juga pemimpin perubahan yang berjiwa melayani.
“Mari kita rawat desa sebagai tempat tumbuhnya harapan. Dari desa, kita bangun Indonesia yang peduli, bersatu, dan maju,” tutupnya dengan penuh semangat.
