Sukabumimubarokah.id,- Sukabumi, 24 September 2025 — Pidato Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, mendapat apresiasi dari kalangan akademisi dan penggerak budaya di daerah. Salah satunya datang dari Dr. Rastya Zahra, tokoh muda Sukabumi yang dikenal aktif dalam pengembangan pendidikan berbasis nilai dan pelestarian budaya lokal.
Dalam pernyataan resminya, Dr. Zahra menilai pidato tersebut bukan sekadar representasi diplomatik, melainkan artikulasi moral bangsa yang berakar pada nilai-nilai konstitusional dan kebudayaan Nusantara. “Presiden Prabowo telah menempatkan Indonesia sebagai suara nurani dunia, yang berpihak pada keadilan dan kemanusiaan universal. Ini adalah momen penting bagi dunia pendidikan dan kebudayaan untuk memperkuat narasi solidaritas global,” ujarnya.
Dr. Zahra menekankan bahwa pendidikan di daerah, khususnya di Sukabumi, harus mampu menginternalisasi nilai-nilai empati, keberpihakan terhadap yang tertindas, serta pemahaman geopolitik yang berkeadaban. Ia menyebut bahwa dukungan terhadap Palestina bukanlah isu sektoral, melainkan refleksi dari amanat Pembukaan UUD 1945 dan filosofi budaya bangsa yang menjunjung tinggi hak hidup merdeka setiap manusia.
“Dalam konteks pedagogis, pidato tersebut dapat menjadi bahan ajar lintas disiplin—dari ilmu sosial, sejarah, hingga seni budaya. Kita perlu membangun kurikulum yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membangkitkan kesadaran etis dan tanggung jawab global,” tambahnya.
Sebagai penggerak budaya, Dr. Zahra juga mengajak seniman, pendidik, dan komunitas kreatif di Sukabumi untuk menjadikan momen ini sebagai inspirasi dalam karya-karya mereka. Ia menilai bahwa seni dan budaya memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik dan memperkuat solidaritas antarbangsa.
“Ketika pemimpin nasional berbicara atas nama kemanusiaan, maka tugas kita di daerah adalah menerjemahkannya dalam praktik kebudayaan yang membumi—dalam puisi, mural, pertunjukan, dan diskusi publik. Pendidikan dan budaya harus menjadi medium perlawanan terhadap ketidakadilan,” tutupnya.
Pidato Presiden Prabowo Subianto di PBB telah menuai respons positif dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, aktivis, dan komunitas internasional. Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina kembali ditegaskan sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan menolak segala bentuk penjajahan.