Sukabumimubarokah.id,- Sukabumi – Setelah mengalami kerusakan struktural selama satu tahun akibat jebolnya Bendungan Leuwi Bangga di Kampung Kebon Kai, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, sistem tata air wilayah pertanian dan pemukiman di Desa Karangtengah, Balekambang, dan Ciheulang kini kembali beroperasi. Proses rehabilitasi bendungan yang menjadi tulang punggung irigasi dan suplai air bersih tersebut telah tuntas dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi.
Pemulihan fungsi bendungan ini menjadi titik balik penting dalam stabilisasi pasokan air untuk sektor pertanian dan kebutuhan domestik warga. Informasi keberhasilan proyek ini pertama kali tersebar melalui kanal media sosial warga, yang menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Daerah atas respons cepat dan penanganan teknis yang dilakukan.
“Ucapan terima kasih buat Bapak Bupati dan Bapak Kadis PU atas perhatiannya. Akhirnya Bendungan Leuwi Bangga sudah selesai pengerjaannya. Krisis air yang sudah satu tahun akibat jebolnya bendungan kini teratasi. Para petani pun sudah bisa bertani lagi dan warga yang kekurangan air bisa kembali menikmati sumber air bersih,” tulis salah satu warga dalam unggahan tersebut.
Kepala UPTD PU Wilayah II Cibadak, Heri Hermawan, mengonfirmasi bahwa pekerjaan konstruksi telah rampung. Proyek ini dimulai sejak pertengahan tahun 2025 dan dibiayai melalui alokasi APBD Kabupaten Sukabumi. Fokus utama rehabilitasi adalah pemulihan fungsi hidrologis bendungan serta peningkatan ketahanan struktur terhadap potensi bencana.
“Bendungan Leuwi Bangga di Desa Karangtengah sudah selesai dikerjakan. Pekerjaan ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi bendungan yang sebelumnya rusak akibat bencana, sehingga kini bisa kembali mengairi lahan pertanian dan memenuhi kebutuhan air warga sekitar,” ujar Heri, Senin (6/10/2025).
Lebih lanjut, Heri menegaskan bahwa aspek teknis seperti stabilitas konstruksi, kapasitas tampung, dan sistem pengaliran telah melalui proses verifikasi lapangan. Aliran air kini kembali normal dan siap dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kami memastikan konstruksinya aman. Setelah dilakukan pengecekan lapangan, air sudah mulai mengalir normal dan warga bisa memanfaatkannya kembali,” pungkasnya.