Sukabumimubaroklah.id,- Di tanah yang diberkahi, di antara gunung dan samudera, Sukabumi berdiri dengan jiwa yang tak pernah padam. Bukan sekadar wilayah, Sukabumi adalah harapan yang tumbuh dari akar budaya, spiritualitas, dan gotong royong. Di sini, setiap langkah pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang menghadirkan keberkahan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sukabumi Mubarokah bukan sekadar slogan. Ia adalah gerakan hati, semangat kolektif untuk membangun daerah yang harmonis, inklusif, dan berkelanjutan. Dari desa ke kota, dari pemimpin ke rakyat, dari suara ke tindakan—semua bergerak dalam satu irama: menuju kemajuan yang diridhai, yang tak meninggalkan siapa pun di belakang.
Hari ini, kita menyaksikan satu lagi langkah nyata. Sebuah ikhtiar bersama untuk memastikan bahwa para pekerja—baik yang berseragam maupun yang berpeluh di ladang dan proyek desa—mendapatkan perlindungan yang layak. Karena keberkahan bukan hanya milik mereka yang kuat, tapi juga mereka yang dilindungi.
Wabup Sukabumi dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Percepatan Perlindungan Sosial bagi Pekerja
Senin (14/7/2025) menjadi momentum penting bagi Kabupaten Sukabumi dalam memperkuat komitmen terhadap perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Bertempat di ruang rapat Sekretariat Daerah, Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas bersama Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Sukabumi, Ryan Gustviana, menggelar diskusi strategis untuk mempercepat cakupan perlindungan bagi seluruh lapisan pekerja—baik formal maupun informal.
Tantangan dan Target Cakupan
Ryan Gustviana mengungkapkan bahwa saat ini kepesertaan tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi baru mencapai 41 persen. Fakta ini menunjukkan bahwa mayoritas pekerja, khususnya buruh informal dan sektor konstruksi desa, belum mendapatkan perlindungan sosial yang layak.
“Kami terus berupaya meningkatkan literasi jaminan sosial kepada masyarakat, termasuk melalui pendekatan ke desa dan kecamatan. Dari 381 desa, saat ini sudah 378 desa yang masuk dalam skema sosialisasi kami. Targetnya seluruh desa bisa kami jangkau dalam tahun ini,” jelas Ryan.
Tak hanya menyasar pekerja formal, BPJS Ketenagakerjaan juga mendorong perlindungan bagi pekerja proyek pembangunan desa. Semua pekerja akan dicatat dan dilaporkan secara by name by address untuk memastikan perlindungan menyeluruh.
Program Perisai Jadi Sorotan
Program Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) turut menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut. Kabupaten Sukabumi disebut sebagai salah satu daerah dengan kepesertaan Perisai terbanyak di Indonesia.
“Kami harap program ini bisa terus digaungkan, sehingga masyarakat memahami pentingnya BPJS Ketenagakerjaan dan manfaatnya bagi masa depan mereka,” tambah Ryan.
Dukungan Penuh dari Pemkab Sukabumi
Wakil Bupati H. Andreas menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif perluasan perlindungan sosial. Menurutnya, jaminan sosial adalah hak dasar yang harus dimiliki oleh semua pekerja, termasuk buruh pabrik dan aparat desa.
“Pemkab akan mendorong kepatuhan perusahaan melalui sosialisasi langsung ke pabrik-pabrik yang belum terdaftar. Kami juga akan memperkuat pengawasan terhadap perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya,” tegas Wabup.
Ia juga menekankan pentingnya manfaat jaminan sosial, terutama dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja dan masa pensiun.
“Program jaminan kecelakaan kerja dan hari tua itu sangat penting. Kami ingin masyarakat Sukabumi benar-benar terlindungi,” ujarnya.
Sinergi dengan Forum HRD
Menutup pertemuan, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni, menyampaikan rencana untuk memfasilitasi pertemuan antara BPJS Ketenagakerjaan dan Forum HRD Kabupaten Sukabumi.
“Forum ini penting sebagai langkah konkret untuk menyatukan pemahaman dan komitmen dalam melindungi pekerja,” tutup Jujun.