Bupati Sukabumi Klarifikasi Kasus Raya: Pemerintah Hadir dan Bertindak

Sukabumimubarokah

banner 468x60

Sukabumi, 20 Agustus 2025 — Bupati Sukabumi, Asep Japar, akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait kasus viral meninggalnya balita Raya (3 tahun) di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan. Dalam keterangannya kepada awak media, ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada masyarakat Sukabumi dan menegaskan bahwa seluruh perangkat daerah harus lebih sigap dalam memberikan pelayanan publik agar kejadian serupa tidak terulang.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sukabumi pertama menyampaikan bela sungkawa terhadap meninggalnya ananda Raya yang di Desa Cianaga Kabupaten Sukabumi,” ujar Asep Japar kepada awak media.

banner 336x280

Pemerintah Daerah Sudah Hadir dan Mendampingi

Bupati menjelaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Ia bahkan langsung menemui keluarga korban usai pulang dari Bandung.

“Kemarin saya langsung dari Bandung ketemu dengan keluarganya, dengan bapaknya juga neneknya. Saya menyampaikan latar belakang termasuk kejadian kemarin. Jadi memang kedua orang tuanya punya kekurangan, terutama dari sumber daya manusia juga dari segi mentalnya memang dia agak terganggu. Jadi intinya pola asuh yang salah, sehingga anak terlantarkan,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pelayanan kesehatan sudah berjalan sejak lama, termasuk melalui Posyandu dan Puskesmas.

“Saya kira ingin meluruskan bahwa Pemerintah Daerah itu tidak diam, hadir pada saat dan sebelumnya juga hadir. Bahkan pada saat pelayanan posyandu dia suka dibawa ke posyandu, dia ke puskesmas datang juga. Saya langsung ketemu dengan neneknya, cerita itu,” ujarnya.

Orang Tua Raya Kini Dirawat di Bandung

Bupati menyebut bahwa orang tua Raya kini sedang menjalani perawatan akibat gangguan kesehatan.

“Tadi malam bahwa orang tuanya dibawa ke rumah sakit Bandung karena ada gangguan TB, jadi saya didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Sosial. Bahwa kita dalam kejadian ini, bahwa kita tidak diam,” tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa keluarga korban memiliki hubungan dengan aparat desa, dan bidan desa pun telah hadir dalam proses pendampingan.

Evaluasi dan Teguran untuk Aparat

Meski pelayanan telah berjalan, Bupati menekankan pentingnya evaluasi dan peningkatan kinerja aparat hingga tingkat RT/RW.

“Saya sudah menegaskan kepada seluruh perangkat daerah, termasuk kecamatan, desa, dan RW RT, kita harus betul-betul ke depan itu melayani masyarakat itu dengan baik karena kita sebagai pelayanan publik,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga Sukabumi atas kejadian ini dan menyatakan akan mengambil tindakan tegas jika ditemukan kelalaian.

“Saya akan melakukan tindakan kepada aparat petugas kita, jika memang ada terbukti melakukan pelanggaran,” ujarnya.

Identitas dan BPJS: Klarifikasi Teknis

Terkait identitas orang tua korban, Bupati meluruskan bahwa Pak Udin kini sudah memiliki dokumen resmi, meski sebelumnya sempat membingungkan petugas.

“Pak Udin itu tidak punya identitas setelah ada persoalan lain. Tapi setelah itu dari kecamatan, dari desa, bahkan sekarang sudah punya identitas. Maklum kan Pak Udin ditanya itu kan selalu beda jawabnya, jadi kita juga harus memaklumi.”

Ia juga mengatakan kendala teknis BPJS yang berdampak pada masyarakat kecil.

“Perlu diketahui bahwa BPJS yang dari APBN sekarang sudah seperti dinonaktifkan. Sedangkan begitu datang ke rumah sakit masyarakat ternyata setelah dicek tidak aktif lagi. Mudah-mudahan pihak pusat juga mendengar dengan non aktifnya BPJS ini, kasihan masyarakat ini,” tutupnya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed