Sukabumi,- Dengan semangat Sukabumi Mandiri Desa Jayanti Pernah dicap sebagai desa dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Sukabumi, Desa Jayanti tak tinggal diam. Di masa kepemimpinan Bupati Marwan Hamami, label itu memicu gerak cepat dari pemerintah desa, dan saat itu langsung kami krocek ke lapangan dengan hasil adalah kesalahan pelaporan dengan berbaggai situasi ada yang seudah pulih dari stunting ada yang sudah pinda alamat dan lainnya, demikian disampaikan oleh Kepla Desa Jayanti palabuharatu Sukabumi, Kamis 21 Agustus 2025.
“Kami langsung lakukan survei, crosscheck, dan pemeriksaan lapangan. Hasilnya? Banyak data yang tidak akurat. Ada warga yang sudah pindah, anak-anak yang sudah normal, dan kesalahan pelaporan lainnya.” itu yang terjadi saat itu, tegas nandang S.Ag, Kepala Desa Jayanti.
Klarifikasi ini menjadi titik balik. Bukan hanya membenahi data, tapi juga memperkuat sistem pemantauan kesehatan anak secara menyeluruh.
Kini, Stunting di Jayanti Terpantau Baik
9 Posyandu aktif setiap bulan, melayani penimbangan, edukasi gizi, dan pemantauan tumbuh kembang anak.
Kolaborasi lintas tingkat: RT, RW, kader, dan perangkat desa rutin berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahan data atau kurang informasi.
Data terus diperbarui, bukan hanya untuk laporan, tapi untuk tindakan nyata.
Semangat Jayanti = Semangat Sukabumi Mubarokah
Desa Jayanti bukan hanya membenahi angka, tapi membangun harapan. Dari dusun ke dusun, dari posyandu ke rumah warga, semangat gotong royong terus menyala.
“Kami ingin anak-anak Jayanti tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia. Karena mereka adalah wajah masa depan Sukabumi, Jabar, dan Indonesia, Mubarokah, Istimewa, maju,” terangnya.
Dengan semangat Sukabumi Mubarokah, Jabar Istimewa, dan cita-cita Indonesia yang lebih sehat dan mandiri, Desa Jayanti membuktikan bahwa perubahan dimulai dari data yang jujur, komunikasi yang aktif, dan aksi yang konsisten.
