Pagi Buta Menuju Cahaya: Menemukan Harapan dari Kelam Menuju Terang

Sukabumimubarokah

opini219 Views
banner 468x60

Di balik gelapnya pagi buta, saat embun masih menggigil di ujung dedaunan dan suara azan menjelma bisik sunyi yang mengetuk hati, sesungguhnya ada isyarat: bahwa terang tak pernah benar-benar pergi—ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menyapa.

Kita sering lupa bahwa fajar tak pernah lahir dari langit yang tenang. Ia lahir dari kegelapan paling pekat, dari malam yang menampung tangis-tangis kecil dan kegelisahan yang tak sempat terucap. Namun bukankah justru di situlah kita belajar? Bahwa setiap masalah bukanlah jurang, melainkan tangga—meskipun licin dan terjal—yang perlahan membawa kita naik, menuju ketinggian baru dalam hidup.

banner 336x280

Sebagaimana langit tak akan pernah menolak cahaya pagi, begitu pun hidup tak akan menolak mereka yang tetap melangkah. Setiap luka, setiap kesalahan, setiap rintangan adalah kalimat-kalimat takdir yang sedang ditulis Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih jernih, lebih tahu ke mana harus melangkah.

Kita tidak selalu bisa mengubah keadaan seketika. Tapi seperti mentari yang tetap setia memanjat langit meski awan menghadang, kita bisa memilih untuk setia pada harapan. Dalam keterbatasan, tetap ada jalan. Dalam kehilangan, tetap ada ruang untuk tumbuh. Dalam rintik-rintik kecil perjuangan, tetap ada gema kemenangan yang menanti di ujung waktu.

Jadi jika hari ini tampak kelabu, percayalah—itu hanyalah pagi buta yang sedang bersiap menyambut cahaya. Teruslah berjalan. Karena terang bukan hanya janji alam, tapi juga bukti bahwa setiap langkah kecil kita berarti.

Dan ketika akhirnya mentari meyala terang, kita bisa berdiri di bawahnya bukan hanya sebagai penyintas, tapi sebagai jiwa-jiwa yang tumbuh dengan pantang menyerah.

Cikakak Sukabumi

Ruslan Raya

Minggu 29 Juni 2025.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed