Sukabumi, 27 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali menegaskan komitmennya terhadap visi Sukabumi Mubarokah: Sukabumi yang maju, unggul, berbudaya dan berkah dalam bingkai beriman. Kasus Etin (25), warga Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, yang tinggal di kandang domba selama empat tahun, menjadi momentum reflektif sekaligus korektif bagi seluruh jajaran pemerintahan daerah.
Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, secara langsung turun ke lapangan untuk memastikan penanganan dilakukan secara cepat dan tepat. Dalam arahannya, ia menyoroti lemahnya deteksi sosial oleh aparatur wilayah dan menuntut peningkatan kepekaan terhadap kondisi warga miskin.
“Asa teu kudu kieu kajadian heula kakara rame. RT, RW, kepala dusun, kepala desa sampai camat harus sigap melaporkan. Kalau ada rumah roboh, warga sakit, atau orang miskin yang butuh bantuan, jangan tunggu viral baru bertindak,” tegas Asep Japar.
Pernyataan tersebut menjadi penegasan bahwa semangat Sukabumi Mubarokah bukan hanya slogan, melainkan prinsip kerja: hadir sebelum keluhan, bertindak sebelum sorotan, dan melayani dengan hati.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati juga meninjau rumah milik Ibah (54), ibu kandung Etin, yang kini dihuni bersama anak laki-lakinya, Dede Rohedi, beserta keluarga. Kondisi bangunan dinyatakan tidak layak huni dan berisiko terhadap keselamatan penghuni.
“Melihat rumah ini, jelas tidak manusiawi. Kita tidak bisa menunggu lama. Awal September dua rumah sekaligus, rumah Etin dan rumah ibunya, akan dibangun,” ucap Asjap.
Sebagai bentuk tanggap darurat, Etin telah dipindahkan ke rumah kerabat terdekat. Relawan dan warga desa juga bergotong royong mendirikan hunian semi panggung agar Etin tidak lagi tidur di kandang domba.
Bupati menegaskan bahwa program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) akan menjadi prioritas utama Pemkab Sukabumi mulai September 2025. Ia menginstruksikan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk menyusun daftar penerima manfaat secara akurat dan berkeadilan.
“Untuk Rutilahu, saya minta eksekusi dimulai September ini. Semua perangkat harus turun ke lapangan, mana yang paling mendesak segera dibangun,” tandasnya.
Arahan tersebut merupakan bagian dari ikhtiar mewujudkan Sukabumi Mubarokah yang tidak hanya membangun fisik, tetapi juga memulihkan martabat. Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan setiap kebijakan sebagai jalan keberkahan—menyentuh yang terlupakan, mengangkat yang terpinggirkan, dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam pelayanan.